Ayo Manfaatkan Internet untuk Jadi Penulis
REP | 23 March 2012 | 19:42



Saya sangat bersyukur diberi kesempatan oleh Tuhan Yang Maha Esa lahir di tengah-tengah era komunikasi yang canggih, terutama teknologi internet. Dengan internet, dalam tempo beberapa detik saja, tulisan yang saya simpan di layar komputer bisa terpajang di dunia maya. Dengan demikian maka ada kemungkinan besar tulisan yang saya buat dapat dinikmati oleh orang lain.
Saya tidak munafik, episode berikutnya adalah episode yang mendebarkan yaitu menunggu datangnya komentar pembaca yang kebetulan ‘kesasar’ alias ‘tersesat’ dan terbenam dalam riak-riak kata yang tersusun dengan sepenuh jiwa.
Selain menunggu komentar, tentu saja saya rajin mengamati berapa jumlah hits atau jumlah klik yang memginformasikan berapa jumlah pengunjung yang telah membaca tulisan saya.
Itulah nilai lebih hidup di jaman teknologi serba canggih dan instant.
Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan sebelum tahun 1990-an. Pada jaman itu para penulis senior (fiksi dan non fiksi) dan pujangga besar di tanah air harus berjuang dengan cara yang lain agar karya terbaiknya dapat sampai ke tangan pembaca. Caranya tentu sangat tidak mudah dan membutuhkan waktu, tuntutan standar kualitas tertentu, serta biaya yang sangat mahal yaitu dengan menerbitkannya di media komunikasi konvensional seperti surat kabar, majalah, komik, jurnal ilmiah, dan buku.
Dengan kenyataan serba terbatas seperti itu maka sudah pasti kelahiran penulis-penulis besar tidak terlalu significan. Padahal saya yakin Indonesia memiliki banyak sekali orang-orang yang dianugrahi kemampuan menulis yang luar biasa. Ya, apa boleh buat, jamannya memang serta terbatas.
Itulah sebabnya saya amat sangat bersyukur bisa hidup di jaman yang canggih ini. Saya dan tentunya teman-teman yang mempunyai hasrat menulis dapat tersalurkan dengan adanya fasilitas yang ditawarkan di internet seperti blog gratisan dan media sosial Social Networking lainnya seperti Kompasiana ini.
Dampak dari kehadiran internet sudah tentu banyak sekali bermunculan penulis-penulis dari segala macam usia. Situasi ini membuat banyak sekali pilihan bagi saya untuk menikmati karya terbaik mereka.
Namun tak bisa dipungkiri, kehadiran ribuan bahkan jutaan penulis yang bertebaran di internet membuat saya serasa hanya sebagai sebuah jiwa yang suka atau tidak suka harus rela berbagi pembaca dengan teman-teman penulis yang lain.
Apakah saya berkecil hati dan akhirnya putus asa karena di internet bukan saya satu-satunya yang menjadi penulis? Apakah saya akhirnya pamit mundur dari jagat tulis-menulis di internet? Mudah-mudahan hari ini dan ke depannya tidak terjadi hal seperti demikian.
Saya sungguh prihatin dan menyayangkan melihat kenyataan ada teman-teman yang sebenarnya sangat potensial menjadi penulis besar satu per satu pamit dan undur diri, tak lagi mau menulis di internet.
Namun sekali lagi itu adalah pilihan masing-masing pribadi. Saya paham, menulis di internet memang ‘keras’ sebab sudah pasti tidak tertutup kemungkinan karya kita menuai caci dan puji. Hadapi saja semuanya dengan kepala dingin dan kembali lagi merenung apa sesungguhnya tujuan kita menulis di internet.
Menerima puja dan puji adalah sebuah berkah yang terindah. Caci dari pembaca sebenarnya merupakan sentuhan yang akan membuat penulis dapat berpikir kritis dan tidak terlalu bermegah diri.
Walaupun di internet setiap harinya bermunculan tulisan dari puluhan juta penulis dari seluruh penjuru dunia, jangan putus asa. Sebab setiap penulis pasti mempunyai pembaca setianya masing-masing. Ibarat cincin, pasti akan dipasangkan di jari yang sesuai dengan ukurannya.
Sebagai contoh, saya pribadi, di Kompasiana ini pasti saya selalu ingin membaca setiap tulisan Om Wijaya Kusumah http://www.kompasiana.com/wijayalabs karena memang saya suka. Jadi Omjay sudah mempunyai pembaca setianya.
Setiap penulis, siapa pun dia, bagi saya unik, gaya penulisannya punya ciri khas masing-masing. Itulah yang membuat masing-masing penulis istimewa….I Love Dewi ‘Dee’ Lestari, Andrea Hirata, Raditya Dika si ‘Kambing Jantan’, Omjay, NH Dini, Taufiq Ismail, JK Rowling, Hergé, etc…….. ♫♫ ♫
sumber : http://teknologi.kompasiana.com/internet/2012/03/23/ayo-manfaatkan-internet-untuk-jadi-penulis/
No comments:
Post a Comment